Senin, Juni 01, 2009

Manusia tidak Pernah Bisa SOMBONG





















































Pernahkan Anda membayangkannya


Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan, kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya.

Jagad raya yang sangat besar.

Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi
Di sini matahari hanya sebesar debu!

Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa, jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.

Lalu . . .

o Siapakah kita?

o Apakah tujuan hidup kita?

o Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga?

o Masihkah kita bisa menepuk dada & berkata "inilah aku!"...??

Ya !!!
Salah satu kemajuan manusia abad informasi adalah kemampuan menciptakan komputasi super yang memungkinkan proses penghitungan dalam skala nanosecond (satu per miliar detik).

Kecepatan komputasi ini salah satu kegunaannya digunakan untuk menghitung dan menganalisis data-data spektrum gelombang elektromagnetik yang diterima dari citra satelit atau wahana penjelajah angkasa tanpa awak.

Dari data tersebut, dengan menggunakan pelbagai perhitungan astronomis yang telah berhasil ditemukan umat manusia : dari mulai efek Doppler, konsep ruang-waktu berdimensi empat yang melengkung, dan diterimanya teori Big Bang atau ledakan Besar sebagai teori asal muasal jagat raya; manusia akhirnya memiliki 'gambar mental' jagat raya, diluar matahari yang pada mulanya hanya dikenal seperti yg biasa kita lihat sehari-hari.

Dari capaian-capaian diatas, manusia akhirnya mampu membuat perbandingan tiga dimensi seperti gambar diatas. Meski sebenarnya konon ruang fisik kita adalah ruang-waktu berdimensi empat.

Gambar diatas akhirnya memang mengembalikan kita kepada hakikat yang telah diajarkan kitab suci bahwa keberadaan kita - manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi - memang hanya setitik debu....Bahkan ada yang menyebutnya, zarah. Satuan yang lebih kecil dari atom.

Kemajuan umat manusia dalam 2 milenium peradaban ini, memang seharusnya makin membuat manusia terbuka lahir batin bahwa sebenarnya ia memang bukanlah apa-apa ...

Wallahu'alam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar